Sepak bola Indonesia berduka. Pemain nasional asal klub PKT Bontang,
Jumadi Abdi (27 tahun) meninggal dunia pada Minggu (15/3) setelah
menjalani perawatan intensif selama delapan hari di Rumah Sakit PKT,
Bontang.
Jumadi dirawat sejak Sabtu (7/3) dan sempat mengalami koma. Jumadi
dirawat setelah berbenturan dengan pemain belakang Persela Lamongan,
Deny Tarkas, dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia, Sabtu (7/3) di
Stadion Mulawarman Bontang. Pertandingan tersebut berakhir imbang 0-0.
Selama dirawat, Jumadi yang pernah membela Timnas Indonesia di SEA
Games 2005 mendapat tambahan 12 kantong darah ukuran 250 cc. Tapi itu
belum cukup, Jumadi kembali membutuhkan 10 kantong darah. Akibat
benturan saat pertandingan, Jumadi mengalami luka serius di perut, usus
halusnya pecah dan menginfeksi organ bagian dalam.
“Kami sangat kehilangan,” kata Sekretaris Umum PKT Bontang, Jaka
Kiswanto. Menurutnya, PKT Bontang sangat kehilangan Jumadi, seorang
pemain vital bagi tim dengan kemampuan teknis dan fisik yang cukup baik
sehingga selalu menjadi pemain inti PKT dan pernah ditunjuk sebagai
kapten tim.
Jumadi Abdi meninggal dunia tepat sehari setelah ulang tahunnya ke
26, 15 Maret 2009. Pemain gondrong pemilik nomor punggung 7 itu lahir
di Balikpapan pada 14 Maret 1983 dan berencana akan menikah pada Mei
mendatang.
Jumadi Abdi dimakamkan pada pukul 12.45 WITA di TPU Taman Merdeka,
Kampung Baru Ujung, Balikpapan. Jenazah Jumadi dimakamkan tanpa
diiringi rekan-rekan setimnya karena PKT Bontang sedang melakoni
pertandingan away di Papua.